Bulan ini saya merencanakan untuk solo trip ke Kuala Lumpur,
this is my very first time to travel abroad alone. Deg-degan karena takut
nyasar, takut awkward sendirian, tapi merasa amat sangat tertantang, pokoknya
campur aduk deh. Trip kali ini terbilang cukup singkat dan mendadak, jadi saya
hanya merencakan untuk jalan-jalan saja di sekitaran Kuala Lumpur.
1. CGK to
KLIA2
As always, saya selalu naik my all time fav low cost
airlines, yaitu AirAsia. Untuk trip kali ini saya berhasil mendapatkan tiket
seharga Rp 889.000,- pp, yang sebetulnya bisa lebih murah kalo belinya dari
jauh-jauh hari sebelumnya. Dan seperti biasa saya menggandeng backpack hijau
yang biasa saya gunakan, karena itu nyawa saya rasanya enggak pengen pake backpack
lain :”). Untuk semua penerbangan AirAsia akan selalu mendarat di KLIA 2. Sampai
KLIA2 (pukul 09.20), saya langsung menuju Kuala Lumpur dengan menggunakan bus.
Sebetulnya ada beberapa moda transportasi yang bisa digunakan untuk menuju ke
KL, yaitu bus/bas (RM 12), taxi/teksi, dan KLIA Express (RM 55). Karena saya
anaknya budget banget, pasti taulah
saya akan memilih menggunakan bus. Tiket bus ini dapat dibeli di airport yang
ada di level 1. Untuk bus yang menuju ke KL Sentral, silahkan pilih Sky Bus.
Untuk jarak tempuhnya sekitar 1-1,5 jam menuju ke KL Sentral.
Arrived at KLIA2 |
2. KL Sentral
to Hostel
Akhirnya bus yang saya naiki tiba di KL sentral
sekitar pukul set 11 dan pemberhentian bus disini ada di bawah KL sentral, jadi
jika ingin ke KL sentral silahkan langsung naik melalui escalator. Perlu
diketahui, KL Sentral itu sendiri merupakan center dari berbagai moda
transportasi lainnya, seperti LRT, MRT, monorail, KLIA Express (kereta dari dan
menuju KLI/KLIA2), dan KTM (commuter).
Untuk maps-nya bisa di cek di website ini: http://www.klsentral.com.my/conn_main.asp
Saya pun memilih hostel di derah KL Sentral agar dekat kemanapun. Jarak dari KL Sentral menuju hostel saya di daerah Brickfield cukup dekat dan dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 4 menit dengan jalan kaki. Saya hanya berniat untuk menyimpan backpack saya agar lebih mudah untuk melanjutkan perjalanan (waktu check-in seharusnya pukul 14.00). Namun, dengan baik hati resepsionis disana memperbolehkan saya untuk check-in (yay!)
Untuk maps-nya bisa di cek di website ini: http://www.klsentral.com.my/conn_main.asp
Saya pun memilih hostel di derah KL Sentral agar dekat kemanapun. Jarak dari KL Sentral menuju hostel saya di daerah Brickfield cukup dekat dan dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 4 menit dengan jalan kaki. Saya hanya berniat untuk menyimpan backpack saya agar lebih mudah untuk melanjutkan perjalanan (waktu check-in seharusnya pukul 14.00). Namun, dengan baik hati resepsionis disana memperbolehkan saya untuk check-in (yay!)
3. KL Sentral
to Batu Caves
Setelah saya merasa cukup nyaman dengan hanya membawa
sling bag dan setelah mengisi perut di McD KL sentral, saya pun langsung menuju
Batu Caves. Dari blog yang saya baca, kita dapat menuju ke Batu Caves menggunakan KTM langsung ke Batu Caves, namun setelah saya menuju loket, mbak2
loket bilang bahwa kita harus naik bus terlebih dahulu menuju stasiun/stesen Sentul untuk kemudian naik KTM menuju Batu Caves. Bus tsb gratis (bahasa melayu:
percuma), yang bisa dinaiki di bawah KL sentral (dekat dengan bus2 menuju
bandara). Dan untuk harga tiket KTM dari stesen Sentul menuju Batu Caves (round
trip) kita hanya perlu membayar sebesar RM 5.
Sampai di stesen Batu Caves, kita hanya perlu jalan
sekitar 2 menit. Oh iya, untuk tiket masuk ke Batu Caves sendiri adalah "percuma" alias gretong (super senang!!!).
4. KL Sentral to LRT Masjid Jamek
Setelah 1 jam keliling Batu Caves, saya kembali ke KL Sentral. Tanpa rasa capek, saya pun melanjutkan perjalanan ke Masjid Jamek dan kali ini menggunakan LRT menuju stesen Masjid Jamek. Untuk tokennya sendiri bisa dibeli di vending machine seharga RM 1,60.
My first stop was Masjid Jamek. Setelah keluar dari stesen LRT, tinggal belok kiri dan voila dari situ sudah terlihat kok masjidnya. Masjid ini juga merupakan destinasi para turis. Sebelum masuk masjid, para turis wajib mengenakan pakaian yang sopan (disediakan jubah dan sarung). Setau saya, memang disediakan tour untuk para turis.
Setelah berkelling, saya melanjutkan jalan menuju ke dataran merdeka. Kalian cukup liat sign jalan saja kok, karena cukup jelas jadi enggak akan nyasar.
Setelah berjalanan melalui Laluan Kolonial, akhirnya saya tiba di Dataran Merdeka, nah dari situ tinggal belok kiri untuk melihat Gedung Sultan Abdul Samad.
Dari sini, kita bisa melihat beberapa destinasi menarik lainnya seperti Kuala Lumpur City Gallery dan beberapa musium. Sayangnya, saya tidak masuk ke musium2 tersebut.
Ternyata untuk menuju ke Pasar Seni, Kasturi Walk, dan Petalling Street, bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki dari Dataran Merdeka kok. Dari Dataran Merdeka hanya perlu menyebrang dan kemudian melewati belakang Masjid Jamek (River of Life) untuk kemudian nanti akan terlihat sign nya. (Note: maaf disini kurang informatif tidak ada foto karena saat itu saya sudah menenteng belanjaan dari Pasar Seni dan kondisinya sedang hujan jadi enggak bisa mengeluarkan HP untuk foto :( )
Dari sini tinggal menyebrang untuk menuju ke Pasar Seni |
River of Life (Belakang Mesjid Jamek)
5. KL Sentral to Bukit Bintang
Setelah berbelanja, saya menuju ke hostel untuk beristirahat sejenak dan menaruh kantong-kantong belanjaan yang cukup berat. Enaknya singgah di daerah KL Sentral, menuju ke berbagai tempat jadi dirasa lebih mudah.
Setelah cukup beristirahat, pukul 18.00, saya melanjutkan perjalanan menuju ke Bukit Bintang dengan menggunakan monorail. Dari KL Sentral, naik eskalator memasuki Nu Sentral Mall, karena disitulah stasiun monorailnya berada. Hanya dengan RM 2.50 (pp 5 RM), saya kemudian sampai di Bukit Bintang.
Bukit Bintang merupakan semacam Orchard Road-nya Spore. Pada malam hari ada live music dan cukup ramai dikunjungi turis untuk berbelanja beberapa brand terkenal. Saya hanya berkeliling dan mengunjungi Miniso untuk membeli beberapa barang yang belum masuk Indonesia saja karena memang tidak ada niat untuk belanja banyak barang.
6. KL Sentral to KLCC/Petronas Twin Tower)
Sebetulnya, dari Bukit Bintang menuju KLCC dapat ditempuh dengan berjalan kaki, namun saat itu hari sudah cukup malam dan saya juga sudah mulai lelah. Setelah makan malam, saya pun akhirnya memutuskan untuk naik LRT saja dari KL Sentral menuju ke KLCC (RM 2.40).
Saya sempat nyasar dan menyerah untuk pulang lagi. Karena setelah keluar dari stesen KLCC, saya malah naik menuju ke mall yang saya kira KLCC Suria (Soktahu mode: on). Namun, ketika sudah hopeless dan ingin kembali pulang, saya menemukan sign bertuliskan papan tanda menuju ke 'Petronas Twin Tower' :'), akhirnya saya pun mengikuti sign tsb dan keluar melalui Jalan Ampang kemudian pada akhirnya terlihatlah landmark Malaysia (finally!).
Setelah puas berkeliling KL dalam satu hari saya pun kembali ke hostel. Mengingat kali ini jalan2 cuma sendirian jadi agak takut juga hingga larut malam. Saat itu di Malaysia sudah menujukkan pukul 22.00 (biasanya saat traveling saya bisa pulang lebih malam dari jam tsb).
Sekian beberapa destinasi wisata gratis yang bisa dikunjungi dalam satu hari penuh dengan berjalan kaki dan naik transportasi umum. Semoga bisa dijadikan referensi ya.
See ya di postingan berikutnya!
XoXo